Tuesday, November 4, 2014

sistem rangka vertebrata

KATA PENGANTAR      Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang merupakan tugas mata kuliah Struktur Hewan.
     Dengan keterbukaan dan keikhlasan untuk mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena masih banyak kekurangannya, sehingga segala kritik dan saran dari semua  pihak  yang bersifat  membangun  sangat kami  harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya, dan pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang  setinggi-tingginya kepada dosen mata kuliah Struktur Hewan yang telah membina dan mendidik mahasiswa, dalam rangka pengembangan ilmu  terutama untuk mata kuliah Struktur Hewan ini.
     Akhirnya semoga Allah SWT dapat memberikan imbalan yang setimpal atas segala bimbingan yang diberikan kepada kami, dengan  harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi kami sebagai penyusun, meskipun isinya belum sampai pada keinginan sebagaimana diharapkan.
                                                                                                Palu,  November  2011
                                                                                                         Penyusun   BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang                Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh, misalnya berpindah tempat.
                Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang. Bila otot atau tulang terganggu tentu gerakan akan ikut terganggu pula.                Pada pembahasan yang akan diuraikan dalam makalah ini, lebih menyangkut kepada rangka. Membicarakan rangka, berarti membicarakan tulang-tulang. Skelet (rangka) dilihat dari pertumbuhannya dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu mesenkim, rawan, dan tulang.                Dilihat dari beberapa hal di atas, maka inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah mengenai sistem rangka. 1.2  Tujuan
                Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih memahami mengenai sistem rangka.    BAB IIPEMBAHASAN 2.1 Cara Pertumbuhan Skelet              Melihat cara pertumbuhannya, skelet (endoskelet) melalui tiga tingkatan :
a.       Mesenkim
            Mesenkim ini biasanya berkelompok pada daerah-daerah skeletogen (sceletogenous region) yang mempunyai potensi untuk pembentukan rangka. Dapat langsung menghasilkan tulang seperti osteoderm, dan dermatocranium, tetapi dapat juga menghasilkan jaringan yang disebut rawan.b.      Rawan
            Rawan akan memberikan pola dasar dari bentuk endoskelet, biasanya terdapat pada embrio vertebrata. Pada vertebrata rendah seperti Chondrychthyes, rawan terdapat sampai dewasa, kadang-kadang tejadi kalsifikasi (pengapuran) sebagai pengokoh.c.       Tulang
            Rawan dengan penulangan endokondral dirombak dan diganti menjadi tulang.2.2 Bagian Rangka Utama                        Rangka dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu :a.       Skelet aksial atau skelet sumbu , dibagi menjadi :
-  Korda atau notokord : embrional atau sampai dewasa.
-  Kranium atau tengkorak
-  Kolumna vertebralis atau ruas-ruas tulang belakang.
-  Kosta atau rusuk.
-  Sternum atau tulang dada.
b.      Skelet appendikular atau rangka anggota badan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
-  Gelang pektoral atau gelang bahu + anggota depan.
-  Gelang pelvik atau gelang panggul + anggota belakang.
 A.       Skelet Aksial
-  Tengkorak (cranium)
            Cranium tak lain adalah salah satu endoskelet yang terdapat di daerah kepala, serta tempat bersemayamnya otak dan indera-indera utama. Meskipun cranium tampak merupakan kesatuan yang utuh, ia disusun oleh bagian-bagian tulang yang bermacam-macam yang menjadi satu kesatuan yang kompleks. Pada cranium, kita kenali :1.      Neurocranium, bagian cranium utama yang merupakan kotak tempat otak disimpan (brain case). Bila seluruhnya masih dibangun oleh rawan dinamakan chondrocranium.
2.      Sphlanchnocranium (viscerocranium), merupakan skelet atau tulang yang mengelilingi rongga mulut, pharynx dan insang.
3.      Dermatocranium, seluruh skelet cranium yang berasal dari penulangan dermal, baik neuro Sphlancnocranium.
 -  Ruas-ruas tulang belakang (Columna vertebralis)
      Ruas tulang belakang mempunyai bentuk dasar yang sama yaitu terdiri dari :1.      Badan disebut juga corpus atau centrum. Letak dari centrum pada hewan dewasa ditentukan oleh korda embrio. Bentuk centrum dari vertebra mempunyai bentuk-bentuk khusus yaitu :
a.       Type amphicoeles, dianggap bentuk yang paling primitif. Kedua ujungnya bikonfag.
b.      Type procoelus, bagian anterior konfag, bagian posteriornya datar.
c.       Type opisthocoel, bagian posterior konfag, dan bagian anterior dapat plan atau konveks.
d.      Type acoel, disebut juga amphiplaty atau biplan. Karasteristik untuk vertebra mamalia umumnya. Antara dua vertebra terdapat keping tulang yang kadang-kadang tetap berupa rawan disebut keping rawan atau keping intervertebral.
e.       Type heterocoel, terdapat pada vertebra cervic dan vertebra thoraks bangsa burung. Permukaan depan dan belakang berbentuk pelana.
2.      Lengkung disebut arcus atau arc, dibagi menjadi :
a.       Lengkung neural
b.      Lengkung haemal (diisi oleh arteri + vena kaudalis)
c.       Tonjolan (proccessus atau apophysis), terbagi menjadi :
·         yang berfungsi untuk bersendian dengan vertebrata tetangganya.
·         Yang berfungsi untuk melekatnya rusuk-rusuk.
·         Yang mempunyai fungsi untuk melekatnya urat atau tendon.
 -  Rusuk (Costae)
      Bagian-bagian rusuk terdiri dari dua bagian yaitu :a.       Bagian vertebra berupa tulang.
b.      Bagian costal + sternal sering berupa rawan.
 -  Sternum / apparatus sterna
      Khas terdapat pada tetrapoda, letaknya medioventral dan berhubungan dengan gelang pectoral. Kombinasi antara apparatus sternal, rusuk, gelang pectoral dan columna vertebralis, sangat penting untuk mengokohkan rongga toraks yang berisi paru-paru untuk bernafas.       Posisi sternum terhadap gelang pectoralis :a.       Prezonal : sternum atau aparatus sternum terletak anterior dari gelang pectoral.
b.      Postzonal : sternum atau aparatus sternum terletak posterior dari gelang pectoral.
 B.     Skelet appendicular
Dibangun oleh :a.       Gelang pectoral, padanya melekat stirimitas depan yang dapat berupa rawan atau tulang.
b.      Gelang pelvic, padanya melekat ekstrimitas belakang, juga dapat berupa rawan atau tulang.
       Biasanya gelang pelvic lebih besar dan kokoh, terutama pada hewan-hewan bipadal. Gelang pelvic berhubungan dengan columna vertebralis via vertebrata sacral dan dianggap berasal dari sepasang pterygophor basal (Hyman).
    
         BAB IIIPENUTUP 3.1  Kesimpulan
   Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah pada sistem rangka, untuk perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu mesenkim, rawan, dan tulang. Selain itu sistem rangka dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu skelet aksial dan skelet appendikular. 

No comments:

Post a Comment