Monday, April 15, 2013

laporan vermes

BAB I                
    
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bangsa vermes merupakan bangsa cacing-cacingan. Bangsa ini terdiri dari  3 filum yaitu :

1.      Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes disebut cacing pipih. Platyhelminthes mempunyai tubuh lunak berbentuk pipih seperti pita atau daun. Tubuh cacing ini berukuran sangat kecil, namun panjangnya dapat mencapai beberapa mater. Hidup di air tawar serta di tempat lembab. Anggota platyhelminthes banyak yang hidup sebagai parasit. Platyhelminthes mempunyai alat penghisap. Filum Platyhelminthes dibagi dalam 3 kelas, yaitu Kelas Turbelaria, Kelas Trematoda dan Kelas Cestoda.

2.      Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes disebut juga cacing benang. Tubuh tidak beruas-ruas, ukuran tubuh mikroskopis, tetapi ada yang makroskopis. Tubuh bagian luar ditutupi selapis kutikula. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup pada inangnya dari pada cacing yang hidup bebas. Filum Nemnathelminthes terbagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha.






3.      Filum Annelida
Annelida disebut cacing cincin, cacing gelang, atau cacing bersegmen. Annelida mempunyai saluran pencernaan yang sudah sempurna, namun tidak mempunyai rangka luar. Bentuk tubuh bulat panjang dan bersegmen-segmen seolah-olah seperti sederetan cincin memanjang. Segmen-segmen tidak hanya terdapat pada tubuh bagian luar, tetapi juga pada tubuh bagian dalam. Berdasarkan jumlah seta, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Hal inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya praktikum ini dan  diharapkan kepada seluruh praktikan agar dapat mengetahui secara langsung bagian-bagian dari spesies dari bangsa Vermes yang ada disekitar kita.


1.2  Tujuan

Untuk mengetahui dan mengamati habitat, ciri dan jenis, serta mengidentifikasi dan mengklasifikasi bangsa vermes pada suatu area pengamatan.










BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Platyhelmintes di sebut cacing pipih. Platyhelminthes mempunyai tubuh lunak berbentuk pipih seperti pita atau daun. Beberapa cirri khas Platyhelmintes adalah:
-            Tubuh pipih dan bilateral simetris
-            Embrio memiliki tiga lapisan lembaga, belum memiliki selom
-            Epidermis lunak, bersilia atau tertutup laoisan lilin(kutikula)
-            Alat pencernaan belum sempurna, memiliki mulut tanpa anus
-            Tidak memiliki rongga tubuh
-            Alat sekresi berupa sel-sel api
-            Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion anterior yang dihubungkan oleh 1-3 pasang tali saraf memanjang
-            Bersifat hemafrodit, pembuahan terjadi secara internal
(Slamet Prawirohartono, 2005). 
 Pada Platyhelmintes sudah ada alat atau organ sederhana ialah misalnya pharynx bersifat muscular,ocelli, dan alat-alat yang lebih kompleks misalnya organ genitalia dan organ excretoria. Tetapi masih mempunyai sistem gastrovasculare dengan hanya satu muara keluar yang berfungsi baik sebagai mulut maupun sebagai anus (radiopoetra,1986).
Phylum Platyhelmintes merupakan phylum yang paling primitif diantara semuah fila dalam bilateral. Anggota dari phylum Platyhelmintes dengan bagus menggambarkan perubahan-perubahan dari bentuk nenek moyang planalad yang biradial menjadi bentuk bilateral yang kompleks ( Sugiarti,Dkk,2005)
Kata Nemathelmintes berasal dari bahasa latin Nema (benang) dan helminthes (cacing). Oleh sebab itu nemathelmintes disebut cacing benang. Tubuh tidak beruas-ruas dan saluran pencernaannya sempurna, karena memiliki mulut dan anus. Ukuran tubuh mikroskopis, tetapi ada yang makroskopis. Tubuh bagian luar ditutupi selapis kutikula. Ukuran tubuh cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan dan ekor cacing jantan tampak bengkok (Amin, Dkk, 1994)
Annelida berasal dari bahasa latin Annelus berarti cincin kecil-kecil  atau  dan Oidos berarti bentuk, karena bentuk cacing seperti sejumlah besar cincin kecil yang di untai. Annelida terdapat di laut, air payau, air tawar dan beberapa di darat. Ciri khas dari filum Annelida adalah tubuh terbagi atas ruas-ruas yang sama panjang sumbu anteripr posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang sama adalah metamere, somite atau segment. Bagian tubuh paling anterior disebut prostomium bukan suatu ruas, bagian ujung posterioe disebut pigidium terdapat anus (Sugiarti, dkk, 2005).





















BAB III

METODOLOGI


3.1.       Waktu dan Tempat

Adapun tempat dan waktu dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari/ Tangg                   : Jum’at, 20-22 april 2012
Tempat                          : Daerah Wisata Pusentasi                                          
                                         Kec. Banawa Kab. Donggala

3.2.       Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
A.    Alat
1.      Sarung tangan                            5.  Alat tulis menulis
2.      Alat penggali                             6.  Kamera
3.      Plastik gula                                7.  Thermometer
4.      Kertas label                                                                                           
B.     Bahan
1.      Alkohol 70%
2.      Formalin 20 %
3.      Sampel bangsa Vermes.






3.3.       Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:
a.    Menyiapkan alat dan bahan
b.    Mengobservasi kawasan yang akan dilakukan pengamatan.
c.    Mengukur keadaan fisik dan kimia lingkungan pengamatan.
d.   Mengambil sampel bangsa Vermes.
e.    Mengamati habitat, ciri-ciri dan bentuk spesies Vermes yang didapatkan.
f.     Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menggambar bagian-bagian serta menuliskan ciri-ciri sampel bangsa Vermes yang ditemukan.
g.    Memasukkan data ke dalam tabel hasil pengamatan.




















BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.1  Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
      Tabel lingkungan fisik dan lingkungan kimia
No
Parameter
Lingkungan
Kisaran
Waktu Amatan
Siang
Malam
1.
Suhu

330C
310C
280C
300C
2.
Salinitas
-
-
-
3.
Oksigen terlarut
-
-
-
4.
PH Air
-
-
-
5.
Kelembapan
72,2%








      Tabel hasil pengamatan phylum bangsa vermes

No
Nama jenis/klasifikasi
Gambar
keterangan
1.






Kingdom : Animalia
Phylum       : Annelida                                                                                                                                              
Class       : Oligoehaeta               
Ordo        : Opisthopare
Famili      : Opisthoparedae
Genus      : Pheretima
Spesies    : Pheretima Sp.
                 (Cacing tanah)

                           1                                                                                                
2         3                  4
1. Mulut (Anterior)
2. Klitelium
3. Segmen (ruas  tubuh)
4.Anus (Posterior)




Deskripsi :

Pheretima Sp.
·         Tubuh bersegmen
·         Memiliki sedikit seta
·         Panjang 5 cm

1.2  Pembahasan

Bangsa vermes merupakan bangsa cacing-cacingan, yang terdiri dari  3 filum yaitu Filum Platyhelminthes, Filum Nemathelminthes dan Filum Annelida, setiap Filum mepunyai ciri yang khas.
 Berdasarkan hasil pengamatan, sampel atau spesimen yang berhasil diperoleh yakni cacing tanah( Pheretima Sp.) termasuk dalam filum Annelida. Pheretima Sp. Merupakan hewan yang hidup didalam tanah. Hewan ini masuk pada kelas Oligochaeta yang mana hidupnya pada tanah yang becek, lembab atau tercemar. Sehingga pada tempat-tempat tersebut banyak ditemukan cacing-cacinsg yang masuk pada kelas Oligchaeta, salah satunya adalah Pheretima Sp. yang hidup pada suhu dan kelembaban tertentu, cacing ini menghindari panasnya sinar matahari, hal ini disebabkan karena mata dan kulitnya yang sensitive terhadap sinar matahari dan tidak hidup pada tanah yang terlalu banyak air.
Sampel Vermes ditemukan didarat dengan subtract/tempat hidup yang lembab dan lembek, dibawah bebatuan, kerikil atau kayu pada suhu  lingkungan 30°C dan kelembaban linkungan 72,2%.
 Dalam pengamatan ini, tidak ditemukan adanya cacing  dari filum Nemathilmintes dan Platyhelmintes. Hal ini karena spesies dari kedua filium ini  banyak yang hidup parasit pada hewan dan manusia dan umumnya berukuran mikroskopis.
Meskipun demikian jenis cacing Platyhelminthes ada yang hidup dilaut tetapi tidak didapatkan karena bersembunyi di batu dan mencari makan pada malam hari jadi kita tidak mendapatkan cacing jenis tersebut. Pada daerah pengamatan cukup sulit menemukan sampel bangsa vermes karena keadaan lingkungan yang kurang mendukung dimana daerahnya berbatu-batu, dan masih terkontaminasi oleh air laut.
Habitat yang cocok bagi cacing tanah adalah daerah tanah yang gembur yang banyak mengandung hunus. Untuk phylum Nemathelmites cukup sulit ditemukan karena cacing ini umumnya hidup parasit dimanusia. Sehingga cacing ditemukan hanya filum anelida.
Kondisi tanah merupakan faktor untuk menemukan pylum vermes dimana kita mengetahuinya tanah didaerah taman wisata pusentasi banyak berbukit-bukit sehingga cacing tanah sulit untuk ditemukan dan kondisi lingkungan tanah dimana daerah tersebut kurangnya makanan untuk cacing akibat tanah yang berbatu-batu.



BAB V

PENUTUP

5.1   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan berdasarkan tujuan yaitu:
a.                  Habitat di darat dengan subtract/ tempat hidup pada daerah yang lembab dan jauh dari sinar matahari.
b.      Ciri-ciri bangsa Vermes yang ditemukan adalah :
1.      Cacing tanah (Pheretima Sp.)
-          Tubuh bersegmen dan panjang
-          Memiliki rongga tubuh
-          Memiliki mulut dan anus
c.    Bangsa Vermes yang ditemukan adalah filum Annelida yang terbagi atas 2 kelas, yakni Oligochaeta dan Hirudinea.
d.   Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Oligochaeta
Kelas               : Opisthopare
Ordo                : Opisthoparedae
Genus              : Pheretima
Spesies            : Pheretima Sp.

 5.2. Saran

Diharapkan kepda para praktikan untuk lebih memperhatikan arahan dari asisten, agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Moh, Dkk, 1994. Biologi II. Intan Pariwara. Klaten.
Prawirohartono, Slamet, 2005. Sains Biologi SMU Kelas 1.Bumi Aksara. Jakarta
Radiopoetra. 1984. Zoologi Invertebrata. Erlangga
Suwignyo Sugiarti, Dkk, 2005. Avertebrata Air I. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tim Pembina Mata Kuliah, 2008. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. UNTAD. Palu .


















No comments:

Post a Comment